Thursday, June 22, 2017

BERKAH LAILATUL QADAR MENGANTARKAN SYAIKH AHMAD KHATHIB SAMBAS QS MENJADI CAHAYA SPIRITUAL DI AL-MASJID AL-HARAM

Di waktu dini hari di antara 10 malam akhir Ramadhan, seorang bocah mengikuti pamannya berwudhu di pancuran air yang terletak di halaman belakang rumahnya. Ketika sang paman yang dikenal alim dan ahli ibadah ini sedang berwudhu, sang keponakan tiba-tiba berteriak-teriak histeris.

Tuesday, June 13, 2017

Kisah Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra Ditenggelamkan Ke Dasar Lautan oleh Abah Anom

Suatu saat Pangersa Abah pernah mengajak Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra menaiki perahu berdua saja di tengah Laut Pangandaran. Lalu Pangersa Abah bertanya, “Zuki, kamu percaya jika laut bisa mematikan kita?”

Monday, June 12, 2017

Kisah Abah Sepuh dan Abah Anom Menghadapi Komunis

Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra (Pangersa Abah Sepuh) lahir pada tahun 1836 di Kampung Cicalung Desa Tanjungsari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya (Dulu, Kampung Cicalung Kecamatan Tarikolot Kabupaten Sumedang) dari pasangan Raden Nura Pradja (Eyang Upas, yang kemudian bernama Nur Muhammad) dengan Ibu Emah. Beliau wafat pada tanggal 25 Januari 1956. Lalu 19 hari kemudian (Seperti silsilah Tuan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani qs), tepatnya pd tgl 13 Februari 1956, dikeluarkanlah wasiat beliau yg dikenal dgn nama TANBIH.

Sunday, June 11, 2017

KEKUATAN RABITHAH

Mbah Mangli (KH Hasan Asy’ari ra) adalah seorang Waliyullah yang sangat terkenal dari Magelang – Jawa Tengah. Setiap akan memulai ceramahnya Mbah Mangli selalu berkata, “Siapa yang merekamnya, menulisnya.., mati…!”

Friday, June 9, 2017

KISAH AJENGAN CITUNGKU MENJADI BANTENG SURYALAYA

Alhamdulillaah, kita sudah sering mendengar gelar MACAN SURYALAYA; Alm KH Abu Bakar Faqih ra (Pangersa Abah Fakih). Serta gelar yg bermakna ELANG/RAJAWALI yg terbang melayang (Pangersa Uwa Zezen Bazul Asyhab). Sebenarnya ada lagi satu tokoh bergelar BANTENG SURYALAYA, yaitu Alm KH Syihabuddin Suhrowardi (Ajengan Citungku).

Thursday, June 8, 2017

Kisah Awal Berdirinya Inabah

Alhamdulillaah saat ini keberadaan Pondok Remaja Inabah Ponpes Suryalaya sudah dikenal dan diakui perannya dalam upaya merehabilitasi para pecandu Narkoba. Insya Allah sudah puluhan ribu orang yang sudah sembuh dari ketergantungan Narkoba melalui Inabah. Tapi sebelum meraih hasil perjuangan seperti saat ini, ada kisah menarik di awal berdirinya Inabah. Berikut kisahnya :

Wednesday, June 7, 2017

Pandangan Mayor Jenderal (Purn) Haji Sukriya Atmaja Terhadap Abah Anom

Almarhum Pak Jenderal Sukriya adalah figur yg sangat santun, ramah dan tawadhu'. Semasa hidupnya, beliau adalah pembantu khusus Abah Anom yang merupakan Guru Mursyid TQN (Thariqah Qodiriyah wa Naqsabandiyah) Suryalaya. Almarhum Pak Jenderal Sukriya merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi TNI AD yg biasa memberikan perintah, tapi kemudian bisa bersikap rendah hati sedemikian rupa. Inilah bukti sangat dahsyatnya hasil didikan langsung dan tarbiyah ruhani Abah Anom qs kepada Pak Jenderal Sukriya. Subhaanallaah...

Kisah Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra Menjadi Murid Abah Anom

Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra menceritakan pengalamannya bersama Abah Anom qs. saat awal kedatangannya ke Suryalaya sekian puluh tahun yang lalu.
Abah Anom bertanya, "Mau apa datang ke sini?"
"Saya mau belajar jadi murid..." jawab Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra.

Monday, June 5, 2017

Karamah Habib Nuh al-Habsyi ra

Habib Nuh al-Habsyi ra (w. 1866 M / 1283 H) sangat tampak karamahnya semasa hidupnya, bahkan sampai sekarang setelah wafatnya. Semasa hidupnya beliau sangat mengasihi anak-anak dan para faqir miskin.

Sunday, June 4, 2017

Mengenang KH Noor Anom Mubarok BA ra

Ada tiga figur yg telah diangkat oleh Pangersa Abah Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin qs sebagai Pengemban Amanah Ponpes Suryalaya. 
1. KH Noor Anom Mubarok BA ra 
2. KH Dudun Nursaiduddin Ar 
3. KH Zainal Abidin Anwar

Thursday, June 1, 2017

Puasa Saat Berpergian

Agama Islam memberikan keringanan untuk berbuka puasa (ifthar) kepada orang yang sedang berpergian dengan catatan harus mengganti (mengqadha) di waktu lain. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam surat al-Baqarah, ayat 185 yang berbunyi : "...Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, boleh tidak berpuasa, namun hendaklah ia mengqadha pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kamu dan tidak menghendaki kesulitan..."