Sunday, July 9, 2017

3 Tokoh Awliya Allah di Wilayah Tegal

Perjuangan Rasulullah s.a.w. dalam menyebarkan Agama Islam diteruskan oleh para Awliya Allah dengan segala ilmu-ilmu dan nilai-nilai akhlak Islamiyah. 
Para wali-wali ini merupakan para kekasih Allah yang terdapat diseluruh penjuru bumi di mana saja terdapat orang yang beriman. Dari sekian banyak para wali Allah di seluruh penjuru bumi, penulis mencoba menuliskan 3 tokoh Awliya Allah di wilayah Tegal. 

Berikut ini ini merupakan 3 tokoh Awliya Allah di wilayah Tegal :
1. Mbah Sunan Panggung (Nama aslinya dalam satu versi adalah Sayyid Syarif Abdurrahman. Versi lainnya adalah Pangeran Malang Sumirang, putra Brawijaya V dan adik Sultan Demak Raden Fattah).
Sunan Panggung adalah anak angkat Kanjeng Sunan Kalijaga dan murid Syaikh Siti Jenar. Oleh karena itu sikapnya pun sangat eksentrik dan pemahaman ma'rifatnya tanpa tedeng aling-aling.
Di antara sikap nyelenehnya, ia memelihara 2 ekor anjing yang bernama si Iman dan si Tokid (Tauhid). Bagi sebagian ulama kerajaan, penamaan tersebut melecehkan Islam. Tapi bagi Sunan Panggung, hal ini untuk memberikan pencerahan kepada umat. Bahwa semua makhluk hakikatnya beriman tauhid kepada Allah swt. Serta sindiran untuk orang yang mengaku beriman tauhid tapi masih memiliki prilaku kebinatangan.
2. Ki Ageng Anggawana
Ki Ageng Anggawana adalah putra Ki Ageng Sebayu sang pendiri Kota Tegal. Maka sepeninggal ayahnya, Ki Ageng Anggawana memerintah Tegal pada tahun 1620-1625. Serta berdakwah menyebarkan Agama Islam di seluruh pelosok Tegal yang saat itu masih menganut Animisme dan Dinamisme. Ki Ageng Anggawana adalah sosok Ulama Umara yang dicintai masyarakat Tegal
3. Pangeran Purbaya (Sayyid Abdul Ghoffar)
Pangeran Purbaya  adalah putra Sultan Agung Hanyokrokusumo. Asal mula keberadaan dirinya di Tegal karena ia ditugaskan Sang Ayahanda untuk memburu Pangeran Pasingsingan yang telah mengganggu keluarga kerajaan dengan kekuatan ghaibnya.
Akhirnya keduanya berjumpa dan bertarung di wilayah sekitar Tegal. Akhirnya Pangeran Pasingsingan kalah dan bersujud memohon ampun. Pangeran Purbaya dengan keluasan jiwanya mengampuni Pangeran Pasingsingan. Namun karena ia sudah berjanji untuk menangkap Pasingsingan, maka Pangeran Purbaya tidak berani kembali ke Mataram.
Lalu Pangeran Purbaya malah membuka Pesantren di Kalisoka, mengajarkan ilmu agama dan ilmu kedigjayaan. Namun untuk terus menambah ilmunya, Pangeran Purbaya berguru kepada Ki Gede Sebayu, bahkan dijadikan menantu oleh sang guru.

Itulah 3 tokoh Awliya Allah di wilayah Tegal yang penulis kutip dari www.facebook.com/andhika.darmawan.3

1 comment:

  1. Masa atawa jarak antara ki gede sebayu dg sultan agung itu seratus tahun lebih.kok bisa putra sultan agung jadi menantu ki gede sebayu

    ReplyDelete