Monday, July 31, 2017

SI LUMPUH BISA BERJALAN SEKETIKA

Diriwayatkan dari Abu Muhammad bin al-Hasan Abul Manshur al-Dawudi, Abu-Zaid Abdurrahman bin Nashir al-Qurasyiyy, dan Abu Abdullah Muhammad bin Ubadah al-Anshari dengan sanadnya yang bersambung. Mereka berkisah bahwa seorang pedagang, Abu Ghalib Fadhl bin Ismail al-Baghdadi datang menemui Syekh Abdul Qadir al-Jailani.

Thursday, July 27, 2017

Menguji Karamah Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Diriwayatkan dari Abu Abdillah Muhammad bin Abul Abbas al-Khidir bin Abdullah bin Yahya al-Hasani al-Mushali, ia bertutur. Ketika berada di luar kota Muhsal, ayahku berkisah bahwa pada suatu malam, kami berada di madrasah Syekh Muhyiddin Abdul Qadir al-Jailani, di Baghdad. Maka, datanglah seorang Imam yang membawa sedekah, Abu Muzhaffar Yusuf ra. Beliau mengucapkan salam dan meminta nasehat kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Kemudian, pelayan-pelayan Imam ini meletakkan sepuluh kantong uang di hadapan Syekh Abdul Qadir al-Jailani. 

Wednesday, July 26, 2017

BERSAMA NABI KHIDIR

Diriwayatkan dari Syekh Abul Hasan Ibrahim bin Ismail al-Wasithi dan Syarif Abul Abbas Ahmad bin Muhammad al-Azhary dengan sanadnya yang bersambung. Bahwasanya Syekh Muhyiddin Abdul Qadir al-Jailani berkisah sambil duduk di atas kursi. "Selama dua puluh lima tahun, aku mengembara di daratan serta lembah Irak sendirian dan selama empat tahun aku shalat dengan menggunakan wudhu shalat Isya. Selama lima belas tahun, aku juga shalat dengan bertumpu pada satu kaki dengan mengkhatamkan Al-Qur’an, sedangkan tanganku kuletakkan disebuah paku yang tertancap di dinding karena takut ngantuk. Hingga aku mengkhatamkan Al-Qur’an saat menjelang sahur.

Tuesday, July 25, 2017

ISI KITAB BERUBAH SEKETIKA

Diriwayatkan dari Syekh Manshur al-Mubarak al-Wasithi yang lebih terkenal dengan tukang pembuat kertas, sebagaimana yang kita sebutkan dimuka. Ia berkisah, "Saat aku masih belia, ku datang menemui Syekh Abdul Qadir al-Jailani dengan membawa kitab yang berisikan ilmu filsafat dan ilmu batin. 

Monday, July 24, 2017

MAYAT MEMINTA MAAF

Diriwayatkan dari tiga syekh; Abul Hasan al-Baghdadi, Abul Hasan Ali bin Sulaiman -yang lebih terkenal dengan julukan al-Khabbaz (tukang roti)- dan seorang Syekh agung, yang lebih dikenal dengan julukan al-Qashir (si pendek) dengan sanad yang tersambung, bahwasanya Syekh Abdul Qadir al-Jailani berkunjung ke daerah Syuniziyyah, Rabu, 27 Dzulhijjah 527 H. Beliau bersama rombongan para fukaha dan ahli tasawuf berhenti dipemakaman Syekh Hammad ra, untuk beberapa lama. Hingga udara terasa panas menyengat, Syekh Abdul Qadir al-Jailani belum juga beranjak dari makam tersebut, sampai-sampai orang-orang yang berada di belakangnya pun bubar entah kemana. 

Sunday, July 23, 2017

Syekh Abdul Qadir al-Jailani Berada Di Beberapa Tempat Dalam Satu Waktu

Diriwayatkan dari Syekh Muhammad Abdullah al-Batha’ihi, ia berkisah, "Seorang pedagang, Abul Ma’ali Muhammad bin Ahmad al-Baghdadi hadir dalam majelis “yang diselenggarakan oleh Syekh Muhyiddin Abdul Qadir. Saat itu, ia terserang turun bero hingga tidak dapat bergerak saking parahnya. Ia memandang kepada Syekh Abdul Qadir dengan pandangan memelas. Maka, Syekh Abdul Qadir turun dari tangga tempat ia berdiri. Sementara itu, di bagian tangga yang tertinggi, muncullah sebuah kepala seperti kepala manusia, kemudian muncullah bagian tubuh yang lain hingga tampak bahu dan dada. Sedangkan Syekh Abdul Qadir terus berjalan menuruni tangga yang bersamaan dengan itu pula, jasad tubuh yang ada di atas tadi sedikit demi sedikit menyatu hingga tampaklah sosok tubuh yang sempurna duduk di atas kursi singgasana yang tinggi dengan bentuk mirip Syekh Abdul Qadir. 

Sunday, July 16, 2017

Makanan Dari Langit

Diriwayatkan dari Syekh al-Abhar bin Abul Maghanim, ia berkata, “Saat berada di Damaskus, tahun 629 H. Ayahku berkata, "Di Baghdad, tahun 559 H. Aku mendengar Syekh Muhyiddin Abdul Qadir, berkisah, ‘Aku pergi menunaikan ibadah haji sendirian. Saat itu, aku masih belia. Tatkala aku sampai di menara yang terkenal dengan sebutan Ummul Qurun, aku berjumpa dengan Syekh Uday bin Musafir ra., yang pada waktu itu masih muda." 

Saturday, July 15, 2017

Ka'bah Dan Tatapan Membersihkan Mata

Diriwayatkan dari Syekh Abu Muhammad Shalih al-Maghribi al Dakkali. Beliau berkisah  bahwa tuanku Syekh Abu Madin, semoga Allah menyucikan ruhnya, berkata kepadaku, "Hai Shalih, pergilah ke Baghdad dan temui Syekh Abdul Qadir untuk berguru masalah zuhud." aku pun pergi ke Baghdad, dan tatkala aku berjumpa dengannya, aku belum pernah melihat orang yang mempunyai wibawa yang lebih hebat daripada beliau. Kemudian, beliau mengajariku menyepi selama delapan belas hari. Kemudian ia menjengukku

Asal Mula Syekh Abdul Qadir al-Jailani Diberi Gelar Muhyi Al-Din

Diriwayatkan dari dua orang Syekh yang agung, Syekh Umar al-Kimani dan Syekh al-Bazar. Mereka berkisah bahwa pada saat kami bersama Syekh Abdul Qadir al-Jailani, beliau mendapat pertanyaan dari salah seorang muridnya, "Apa yang menyebabkan Tuan mendapat julukan "Muhyi al-Din" (orang yang menghidupkan agama Allah)?" beliau menjawab, "Pernah suatu hari aku kembali ke Baghdad dari perjalananku pada hari Jumat, tahun 511 H. Dengan bertelanjang kaki. Aku bertemu dengan orang yang menderita sakit. Kulitnya menghitam dan tubuhnya kurus.

Thursday, July 13, 2017

Karamah Syaikh Abul Hasan Ali asy-Syadzili QS

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ : إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَ أَمْوَالِكُمْ وَ لَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَ أَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alihi wa sallam telah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak memandang kepada rupa kalian, juga tidak kepada harta kalian, akan tetapi Dia melihat kepada qalbu dan amal kalian.”

Wednesday, July 12, 2017

ULAMA BETAWI LAUTAN ILMU

Syaikh Muhammad Muhadjirin Amsar Addary adalah ulama betawi lautan ilmu yang produktif dan benteng Aswaja yang representatif, beliau dimakamkan di halaman depan MA Annida Al Islamy Bekasi. 

Monday, July 10, 2017

Kisah Talqin Dzikir Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra


Pak Guru Zuki (Haji Muhammad Zuki as-Syuja' ra) adalah contoh murid yang selalu berbaik sangka kepada Hadhratus Syaikh Pangersa Abah Anom selaku guru mursyidnya. Sejak awal kedatangannya ke Ponpes Suryalaya pada tahun 1979, ia sudah diberikan berbagai ujian untuk membuktikan kesungguhannya.

Sunday, July 9, 2017

3 Tokoh Awliya Allah di Wilayah Tegal

Perjuangan Rasulullah s.a.w. dalam menyebarkan Agama Islam diteruskan oleh para Awliya Allah dengan segala ilmu-ilmu dan nilai-nilai akhlak Islamiyah. 
Para wali-wali ini merupakan para kekasih Allah yang terdapat diseluruh penjuru bumi di mana saja terdapat orang yang beriman. Dari sekian banyak para wali Allah di seluruh penjuru bumi, penulis mencoba menuliskan 3 tokoh Awliya Allah di wilayah Tegal. 

Monday, July 3, 2017

Kisah KH Thohir Abdul Qohir bersama Pangersa Abah Anom qs.

Ketika Ajengan Thohir masih muda pada puluhan tahun yang silam. Beliau pernah ditugaskan memperbaiki atap bangunan Pondok Pesantren Suryalaya. Dari bawah Pangersa Abah berkata, "Pegangan yang kencang" maka Ajengan Thohir segera berpegangan pada palang kayu di dekatnya.
Namun Pangersa Abah tetap berkata, "Pegangan yang kencang" Mendengar hal itu Ajengan Thohir semakin kencang berpegangan pada kayu tersebut. Mungkin Ajengan Thohir menganggap itu adalah suatu isyarat bahwa dirinya akan terjatuh.