Monday, July 3, 2017

Kisah KH Thohir Abdul Qohir bersama Pangersa Abah Anom qs.

Ketika Ajengan Thohir masih muda pada puluhan tahun yang silam. Beliau pernah ditugaskan memperbaiki atap bangunan Pondok Pesantren Suryalaya. Dari bawah Pangersa Abah berkata, "Pegangan yang kencang" maka Ajengan Thohir segera berpegangan pada palang kayu di dekatnya.
Namun Pangersa Abah tetap berkata, "Pegangan yang kencang" Mendengar hal itu Ajengan Thohir semakin kencang berpegangan pada kayu tersebut. Mungkin Ajengan Thohir menganggap itu adalah suatu isyarat bahwa dirinya akan terjatuh.

Tapi lagi-lagi Pangersa Abah berkata, "Pegangan yang kencang" Padahal Ajengan Thohir sudah berpegangan sangat kuat sekali pada kayu tersebut. Menghadapi kebingungan ini, Ajengan Thohir bertawajjuh dan memusatkan perhatiannya pada dzikir khafi yang ada pada qalbunya.
"Nah, begitu... Itu baru benar pegangannya..." Sabda Pangersa Abah. Subhanallaah, Ajengan Thohir sangat terkejut tapi menjadi mengerti. Pangersa Abah ternyata sedang mengontrol qalbunya. Akibat ghaflah karena terpecah perhatiannya oleh pekerjaan memperbaiki atap.
Demikianlah seorang Wali Mursyid kamil mukammil dalam membimbing qalbu murid-muridnya. Agar senantiasa melakukan dzikrullah kapan pun dan di mana pun serta dalam kondisi apa pun. Wallahu a'lam.

Dikutip dari : www.facebook.com/andhika.darmawan.3

No comments:

Post a Comment