Thursday, June 22, 2017

BERKAH LAILATUL QADAR MENGANTARKAN SYAIKH AHMAD KHATHIB SAMBAS QS MENJADI CAHAYA SPIRITUAL DI AL-MASJID AL-HARAM

Di waktu dini hari di antara 10 malam akhir Ramadhan, seorang bocah mengikuti pamannya berwudhu di pancuran air yang terletak di halaman belakang rumahnya. Ketika sang paman yang dikenal alim dan ahli ibadah ini sedang berwudhu, sang keponakan tiba-tiba berteriak-teriak histeris.
"Paman.. Paman.. Lihat itu.. Pepohonan semuanya merunduk seperti sedang bersujud..!!!" Teriak Sang Bocah. Sang Paman segera mengangkat kepalanya serta menatap ke arah yang ditunjuk keponakannya. Namun semuanya terlihat normal dan biasa saja.
Hanya saja Sang Paman langsung menyadari bahwa mungkin saja ini adalah saat LAILATUL QADAR. Lalu Sang Paman segera berdoa dengan khusyu', khususnya untuk Sang Keponakan yang sudah menyaksikan fenomenanya, agar kelak menjadi orang shalih yang mulia di dunia dan akhirat.
Bocah yang hidup dalam didikan pamannya yang 'alim ini bernama Ahmad Khathib, kelahiran Sambas, Kalimantan Barat. Ketika dewasa Ahmad Khathib lalu berangkat ke Makkah al-Mukarramah untuk melaksanakan Ibadah Haji dan menuntut ilmu kepada para ulama besar dan para masyaikh yang ada di sana.

Namun di Makkah, para Masyaikh asli Arab ternyata tidak ada yang mau menerimanya sebagai murid. Alasan mereka Ahmad Khathib ini termasuk golongan AL-JAWI (Orang yang berasal dari NUSANTARA). Sedangkan bagi para Masyaikh asli Arab saat itu golongan Al-Jawi ini cenderung bodoh dan sulit diajarkan karena memiliki kendala perbedaan bahasa.
Dengan iradah Allah swt, akhirnya Ahmad Khathib berjumpa dengan Ulama besar di Al-Masjid Al-Haram yang mau menampungnya dan menerimanya sebagai murid. Ulama besar ini juga termasuk golongan AL-JAWI bernama Syaikh Daud Abdullah Al-Fathani ra berasal dari Pattani (Thailand bagian selatan).
Tapi di luar dugaan semua pihak ternyata Ahmad Khathib muda ini sangat cerdas bahkan sangat jenius. Seluruh ilmu Syaikh Daud ra dapat dikurasnya hanya dalam waktu 3 tahun saja. Padahal untuk menghabiskan ilmu Syaikh Daud, umumnya orang lain membutuhkan waktu selama 30 tahun.
Setelah seluruh Ilmu Syari'ah-nya terkuras sempurna oleh Ahmad Khathib. Maka kini waktunya Syaikh Daud mengantarkan Ahmad Khathib untuk mendalami Thariqah, Haqiqah dan Ma'rifah. Syaikh Daud adalah seorang Wali Mursyid Thariqah Syathariyah yang kamil mukammil. Tapi Syaikh Daud tidak memberikan amalan dzikir Thariqah Syathariyah kepada Ahmad Khathib. Bahkan mengarahkannya untuk berguru kepada Syaikh Syamsuddin ra, seorang Wali Mursyid Thariqah Qadiriyah di Makkah al-Mukarramah.
Syaikh Daud Abdullah al-Fathani ra telah "melihat" di Lauhil Mahfuzh bahwa Ahmad Khathib kelak memang punya peran besar dalam dunia Tashawwuf Islam. Tapi peran besar itu bukan pada jalur silsilah Thariqah Syathariyah. Bagian tugasnya hanya mencetak Ahmad Khathib menjadi ULAMA BESAR. Sedangkan untuk mencetak Ahmad Khathib menjadi AWLIYA AGUNG adalah bagian tugas dari Syaikh Syamsuddin ra.
Maka terbukti di kemudian hari Ahmad Khathib menjadi orang yang sangat termasyhur di seluruh penjuru dunia Islam. Dikenal dengan nama besar Sayyidi Syaikh Ahmad Khathib bin Abdul Ghaffar Sambas qs, Sang Muassis THARIQAH QADIRIYAH NAQSYABANDIYAH (TQN). Ulama besar dan Awliya Agung Nusantara yang menjadi Guru dan Imam di Al-Masjid al-Haram pada abad ke-19. Alhamdulillah semua ini bermula dari berkah LAILATUL QADAR pada masa kanak-kanaknya. Wallahu a'lam.
*Ilaa hadhrati Sayyidi Syaikh Ahmad Khathib bin Abdul Ghaffar Sambas qs.. AlFaatihah..!

Dikutip dari : www.facebook.com/andhika.darmawan.3

No comments:

Post a Comment