Monday, June 12, 2017

Kisah Abah Sepuh dan Abah Anom Menghadapi Komunis

Syaikh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad ra (Pangersa Abah Sepuh) lahir pada tahun 1836 di Kampung Cicalung Desa Tanjungsari Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya (Dulu, Kampung Cicalung Kecamatan Tarikolot Kabupaten Sumedang) dari pasangan Raden Nura Pradja (Eyang Upas, yang kemudian bernama Nur Muhammad) dengan Ibu Emah. Beliau wafat pada tanggal 25 Januari 1956. Lalu 19 hari kemudian (Seperti silsilah Tuan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani qs), tepatnya pd tgl 13 Februari 1956, dikeluarkanlah wasiat beliau yg dikenal dgn nama TANBIH.
Ada sekelumit kisah Abah Sepuh dalam menghadapi komunis pada masa revolusi kemerdekaan, beliau pernah diundang oleh Bupati Ciamis. Ketika beliau sedang bersama Bupati di pendopo, terjadi serangan mendadak dari PIHAK KOMUNIS. Ada tembakan bertubi-tubi yang diarahkan kepada Bupati.
Dalam keadaan yang sangat genting seperti itu, secara spontan Pangersa Abah Sepuh mengalingi tubuh Bupati dengan tubuh beliau sendiri. Maka peluru yang berhamburan itu mengenai tubuh Pangersa Abah Sepuh yang menjadi tameng bagi Bupati Ciamis. Bi idznillah, tidak satu pun peluru yang bisa menembus tubuh Pangersa Abah Sepuh. Melihat peluru yang berpentalan tidak mampu menembus tubuh beliau, PIHAK KOMUNIS menjadi ketakutan dan melarikan diri dengan segara.
Perjuangan Abah Sepuh melawan komunis juga diikuti oleh penerusnya yakni Abah Anom, ketika pemberontakan PKI meletus pada tahu 1965, ia bersama para santrinya melakukan perlawanan bersenjata. Ketika pemberontakan PKI berhasil ditumpas, Abah Anom kemudian membuat program “Rehabilitasi Ruhani” bagi para mantan anggot PKI. Atas pengorbanan dan pengabdiannya tersebut, Abah Anom kemudian mendapat berbagai penghargaan dari Jawatan Rohani Islam Kodam VI Siliwangi, Gubernur Jawa Barat dan instansi lainnya.
Jika Pangersa Abah Sepuh dulu pernah MENGHADAPI KOMUNIS secara langsung. Maka sudah pasti TANBIH beliau pun mengusung nilai-nilai yang ANTI KOMUNIS. Sebagaimana beliau berjuang menghadapi komunis pada masanya dengan cara beliau. Maka sudah seharusnya para murid dan para pencinta beliau pun berjuang MENGHADAPI KEBANGKITAN KOMUNIS saat ini utk keselamatan serta KEJAYAAN AGAMA dan NEGARA.
*Hasbunallaahu wani’mal wakiil.. Ni’mal maulaa wani’man nashiir..*

No comments:

Post a Comment