Mbah Mangli (KH Hasan Asy’ari ra) adalah seorang Waliyullah yang sangat terkenal dari Magelang – Jawa Tengah. Setiap akan memulai ceramahnya Mbah Mangli selalu berkata, “Siapa yang merekamnya, menulisnya.., mati…!”
“Aamiin…!!!” Jawab para jama’ah yang hadir secara serentak. Kata-kata tersebut diucapkan oleh Waliyullah sekaliber Mbah Mangli serta di-amin-kan oleh para jama’ah yang hadir. Maka tidak satu pun orang yang berani merekam dan menulis ceramah yang disampaikan oleh Mbah Mangli. Apalagi pernah ada kejadian seorang yang berilmu tinggi secara sengaja menulis ceramah beliau lalu langsung menggelepar-gelepar dan mati. Subhaanallaah!
Demikianlah majelis pengajian Mbah Mangli selalu ramai dikunjungi oleh jama’ah. Termasuk ramai dihadiri oleh para kiai, para ustadz, para santri yang ingin bertabarruk dengan keilmuan beliau. Tapi sekali lagi tak satu pun yang berani mendokumentasikan dengan menulis dan merekam ceramah Mbah Mangli.
Namun suatu saat di akhir ceramahnya, Mbah Mangli yang sedang berkumpul dengan para kiai didatangi oleh seorang pemuda berambut panjang. Pemuda ini berkata kepada beliau, “Mbah, tadi saya sudah menulis ceramah panjenengan..”
“Coba lihat mana..” Tanya Mbah Mangli sambil tersenyum penuh arti kepada pemuda tersebut.
“Ini, Mbah…” Jawab pemuda tersebut sambil menyerahkan sebuah buku. Mbah Mangli menerima buku tersebut serta membaca tulisannya yang memang benar isi ceramah beliau tadi.
“Bagus…” Kata Mbah Mangli senang sambil menepuk-nepuk pundak pemuda tersebut. Tentu saja hal ini membuat heran para kiai yang hadir. Pemuda ini sudah menulis ceramah Mbah Mangli tapi sampai sekarang tetap baik-baik saja tidak terkena kualat atas ucapan Mbah Mangli.
Ketika Mbah Mangli sudah meninggalkan majelis pengajian tersebut, maka para kiai mengerumuni pemuda tersebut. Lalu mereka mendesaknya untuk menceritakan apa rahasianya. Maka dengan ta’zhim dan tawadhu pemuda tersebut menjawab:
“Yaa kita RABITHAH saja kepada Mbah Mangli yang mengeluarkan sabda tersebut… Saya Rabithah kepada beliau… Mbah saya mohon izin untuk menulis ceramah Mbah, saya perlu isi ceramah Mbah… Pokoknya saya mohon izin sama Mbah… Bismillaah…”
Wallahu a'lam...
Dikutip dari : www.facebook.com/andhika.darmawan.3
No comments:
Post a Comment