Sunday, May 28, 2017

Mari Mengajarkan Anak Berpuasa

Bulan suci Ramadhan telah tiba, setiap aktivitas ibadah yang akan dilakukan setiap kaum muslimin ini bernilai pahala berlipat Utamanya kewajiban berpuasa selama sebulan penuh, yang dibebankan kepada mereka yang secara usia sudah mencapai akil baligh, dewasa, mampu dan kuat secara fisik.
Meski begitu, kepada anak-anak pun kewajiban berpuasa, sebaiknya dikenalkan sedini mungkin. Mengenalkan anak berpuasa di bulan Ramadhan sebenarnya adalah saat tepat dalam mendisiplinkan mereka beribadah.
Sebuah sumber penelitian menyebutkan bahwa berpuasa sesungguhnya memberi dampak positif bagi perkembangan fisik dan mental anak.Beberapa ahli meyakini bahwa puasa meningkatkan hormon pertumbuhan anak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Ini karena secara psikologis, anak yang berpuasa memiliki pola hidup lebih disiplin, sabar, mau berbagi dan mengendalikan diri.
Sementara dari sisi medis, puasa bermanfaat dalam menyeimbangkan fungsi tubuh, terutama fungsi sistem pencernaan. Puasa adalah saat tepat untuk mengistirahatkan sekaligus membersihkan seluruh alat pencernaan. Jika pada hari-hari biasa anak-anak secara umum sering jajan sembarangan atau makan tanpa pantauan orang tua, maka dengan berpuasa, pola makan mereka jadi lebih teratur.
Namun bila mengingat usianya yang masih kecil dan memiliki kemampuan terbatas, sebaiknya, orang tua tidak memaksakan. Ketahanan tubuh masing-masing anak tidaklah sama. Maka bila ibadah ini dilakukan dengan paksaan dan ancaman, dikhawatirkan berdampak buruk pada emosi dan perilaku anak, mengingat pada saat puasa kondisi tubuh dalam keadaan lapar dan haus. Sehingga emosi mudah tersulut dan yang akibatnya mengarahkan perilaku menjadi tidak baik.
Ajarkan puasa sesui kemampuan tubuh dan usia anak. Lama Pediatrica Gadjah Mada menuliskan bahwa memperkenalkan puasa kepada anak bisa dimulai saat memasuki usia empat tahun. Usia TK adalah usia yang sangat awal untuk memperkenalkan puasa. Tetapi jamaknya anak mulai belajar puasa saat usia SD.
Jika anak belum berpengalaman puasa, kemudian ia minta berbuka puasa kapan saja, izinkanlah! Setelah itu, beri ia pengertian dan motivasi agar kemampuan berpuasanya ditingkatkan. Jangan lupa sertakan ia saat berbuka walau dia telah berbuka sebelumnya. Sebab saat berbuka bisa menjadi peristiwa yang membahagiakan bagi anak. Selain karena dianggap menjadi bagian dari orang-orang yang turut berpuasa, suasana kekeluargaan pun makin memotivasi untuk menunjukkan kemampuannya bahwa ia mampu berpuasa.
Mulai mendisiplinkan anak berpuasa kala Ramadhan sesungguhnya juga turut memulai mendisiplinkan ia melakukan ibadah-ibadah lain, seperti shalat, zakat, shadaqah dan membaca al-Qur'an. Apalagi, pada saat bulan ini biasanya program pesantren kilat marak dilaksanakan, baik di sekolah maupun di masjid-masjid terdekat.

No comments:

Post a Comment