Diriwayatkan dari Syekh Manshur al-Mubarak al-Wasithi yang lebih terkenal dengan tukang pembuat kertas, sebagaimana yang kita sebutkan dimuka. Ia berkisah, "Saat aku masih belia, ku datang menemui Syekh Abdul Qadir al-Jailani dengan membawa kitab yang berisikan ilmu filsafat dan ilmu batin.
Sebelum ia melihat apa isi kitab yang aku bawa atau pun bertanya kepadaku tentang kitab apa yang aku bawa, ia berkata kepadaku, ‘Hai Manshur; alangkah buruknya kitab yang engkau jadikan teman itu. Berdiri! Hapuslah isi tulisan kitabmu itu.’ Aku bennaksud untuk undur diri dari hadapannya dan meninggalkan kitab tersebut dirumahku untuk tidak menubawanya lagi karena takut kepada Syekh. '
Namun, aku tidak kuasa untuk menghapus tulisan kitab tersebut karena aku sangat menyukai kitab tersebut. Begitu kuatnya kitab tersebut mempengaruhiku hingga aku hafal betul tentang permasalahan serta hukum-hukum yang ada di dalamnya. Saat aku bermaksud melaksanakan niat tersebut, Syekh Abdul Qadir al-Jailani menatapku dengan keheranan. Aku mencoba bangkit, namun kakiku terasa terikat.
“Kemarikan kitabmu itu, aku ingin membukanya," kata Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Tiba-tiba saja kitab tersebut berisi kertas putih, tidak ada satu huruf pun yang tertulis di dalamnya. Maka, aku pun menyerahkan kitab tersebut dan beliau membolak-balik lembaran kitabku itu.
“Inikan kitab Fadha ‘il al-Qur’an karya Muhammad bin Dharis," kata Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Kemudian, beliau mengembalikan kitab tersebut kepadaku. Benar saja, kitab tersebut telah berubah menjadi kitab Fadha ‘il al-Qur’an karya Muhanmmad bin Dharis dengan tulisan yang sangat rapi.
“Bertaubatlah engkau, atas ucapan yang tidak sesuai dengan hatimu," kata Syekh abdul Qadir al-Jailani.
"Baik Tuanku"
Selanjutnya, aku bangkit dan tiba-tiba saja aku telah 1upa dan lenyaplah segala permasalahan filsafat dan kebatinan yang merupakan isi kitabku itu dari batinku seolah-olah aku tidak pernah menghafalnya lagi sampai sekarang.
Dikutip dari buku “Biografi Syekh Abdul Qadir al-Jailani” karya
Achmad Sunarto
No comments:
Post a Comment